Citra Kementerian Lembaga Di Masyarakat
Citra Kementerian Lembaga Di Masyarakat
Citra parlemen di Indonesia di mata masyarakat
benar-benar jeblok. Dari semua lembaga yang ada di negara ini ,
masyarakat menganggap DPR lah lembaga yang paling korup. Hal itu,
terungkap dalam hasil survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) melibatkan
2.192 responden yang tersebar di 33 provinsi.
“Jumlahnya
mencapai 47 persen. Ini angka tertinggi di atas lembaga-lembaga lain.
Itu prosentase yang muncul ketika responden
ditanyakan lembaga apa yang
paling korup di Indonesia. Hasilnya mayoritas responden menyebut DPR,”
ujar peneliti SSS Muhammad Dahlan, kepada INDOPOS (JPNN Group), saat
menjelaskan hasil survei yang dilakukan dalam kurun waktu 14-24 Mei itu,
Kamis (7/6).
Di bawah DPR ada Ditjen Pajak (21,4 persen),
Kepolisian (11,3 persen), Parpol (3,9 persen), dan Kejaksaan Agung (3,6
persen). “Yang mengejutkan, TNI dianggap paling bersih dengan hanya 0,1
persen yang meyakini ada korupsi di tubuh TNI,” ujar Dahlan.
Selain
jadi lembaga yang dipersepsikan paling korup, mayoritas masyarakat juga
memandang para anggota legislatif saat ini hanya menjadikan
DPR
sebagai tempat cari makan. Masyarakat melihat, hanya sebagaian kecil
anggota DPR yang benar-benar menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
“Saat
ditanya apakah anggota DPR sekarang sekadar mencari nafkah atau
menjalankan tugas sebagai wakil rakyat, 62,4 persen menyatakan hanya
cari nafkah. Hanya 21,3 persen yang mengatakan anggota DPR menjalankan
tugasnya sebagai wakil rakyat,” terangnya.
Sementara saat ditanya,
bagaimana pandangannya melihat keberadaan DPR
saat ini, mayoritas
responden menganggap DPR hanya sebagai tempat orang partai berkumpul.
“Yang menganggap DPR sebagai tempat orang
partai berkumpul sebesar 52,6
persen. Sementara, yang menganggap DPR tempat wakil rakyat berkumpul
hanya 29,1 persen," jelas Dahlan.
Di tempat yang sama, pengamat
politik yang juga peneliti senior CSIS J. Kristiadi menyatakan, persepsi
itu tidak salah. Hal ini terbukti dengan pengakuan beberapa anggota DPR
yang mengaku betapa kotornya permainan di DPR. Bahkan, “Saya pernah
membaca buku karya politisi Demokrat Jafar Hafsah dan Benny K Harman.
Dalam bukunya Jafar Hafsah menyebutkan betapa kotornya
permainan di DPR. Sementara Benny K Harman pernah mengatakan negara ini
penuh mafia. Kalau orang dalamnya ngaku, ya begitulah,” ujarnya.
Sebenarnya,
lanjut Kristiadi, para anggota DPR tahu korupsi dan memperkaya diri di
parlemen adalah hal yang salah. Namun, mereka sudah
kerasukan sindrom
political schizophrenia. Artinya, sudah tahu tidak boleh tapi tidak bisa
menahan diri untuk menghindarinya. “Ini lebih berat dari kecanduan
terhadap nikotin dalam rokok. Mesti diancam, mereka terus melakukannya,”
paparnya.
Sumber ;
http://www.jpnn.com/read/2012/06/08/129918/Citra-DPR-Makin-Jeblok
Posting Komentar untuk "Citra Kementerian Lembaga Di Masyarakat"
Terima kasih sudah berkunjung